Senin, 14 April 2008

HATI YANG PERIH

Kemarin saat jiwaku sebatang pohon tua
dan kukuh
Akar-akarnya menghujan ke bumi
Cabang-cabangnya mencengkeram ke arah
Yang tak terhingga
Nyanyian pun berbalik meratap dan
Menjelma
Tenanglah hatiku


Angkasa tak mendengarkanku
Tenanglah hatiku
Karena hantu-hantu malam
Takkan menghiraukan bisikan-bisikan
Rahasiamu
Tenanglah hatiku


Fajar telah tiba
Maka bicaralah kalau kau masih bersamaku
Lihatlah hatiku
Bantulah diriku tuk lepaskan nyanyian yang
Menyakitkan hatiku


Bangkitlah hatiku
Karena malam telah lewat
Dan ketakutan-ketakutan malam telah lenyap
Bersama mimpi-mimpi hitam
Bangkitlah hatiku

Lantangkanlah suaramu dalam nyanyianku
Karena dia yang akan menyatuhkan fajar
Nyanyianku
Hanya seuntai nyanyian sedih
Yang ingin melihat penderitaanku

Tidak ada komentar: