Senin, 14 April 2008

SEJARAH MENCIPTAKAN NAMA ROKOK

sejarah terciptanya nama rokok
pada zaman dahulu kala disebuah kerajaan nikotin yang bernamaCigarilos, hiduplah seorang raja bernama Minak Djinggo dengan panglima perangnyayang gagah perkasa : Commodore.Raja yang memimpin dengan adil dan bijaksana ini mempunyai seorang putri yang cantik jelitayang menjadi Mascot kerajaan, bernama Sri Wedari.
Suatu ketika putri sedang bermain-main dan berjemur di Long Beach,tiba-tiba datanglah segerombolan koboi Marlboro di bawah pimpinan Mr.Brown dan asistennya Mr. Davidoff. Koboi-koboi itu lalu menculik sang putri.
Beberapa waktu kemudian sang raja menerima surat ancaman dari sangkoboi yang isinya : “Wahai Raja, kalau baginda ingin sang puteri selamat,Baginda harus menebus dengan uang sebesar US$ 555 juta. Kami tunggu Andadisebuah Gudang Garam di kota Kansas. Jika anda tidak mau memenuhi permintaanku,maka kami akan menusuk putrimu dengan Djarum Super sampai Bentoel danmengikatnya dengan Tambang Cap Upet !!! “.
Raja pun menjadi geram, sehingga diadakanlah sayembara untuk mencaripendekar yang dapat menyelematkan sang putri.Singkat cerita terpilihlah pendekar Sampoerna dengan senjatanya Gentong, Pusaka dan Pompa !!!.
Sang pendekar yang Cool rupanya pernah berguru dengan seorang suhu darinegeri Tiongkok , bernama Dji Sam Soe dan dia mempunyai prinsip :“Kalo bisa nomor 1 buat apa 2,3,4“..
Sang pendekar pun pergi menyeberangi lautan dengan kapal U.S.S Kennedydengan nahkodanya Marcopolo serta Ardath, seorang jurumudi kawakanketurunan Java-American menuju medan laga untuk menyelamatkan sangputri. Sebelum berangkat sang pendekar mohon pamit dan mohon doa restu.“Wismilak, Suhu” kata sang pendekar. Dijawab oleh suhu : “Get Lucky, muridku”.Sang raja pun berucap untuk sang pendekar “Lasta Masta ….yeah !!!!”.
Dengan mengendarai Mustang serta semangat kepahlawanan yang besar,pendekar dari bukit Dunhill itu akhirnya berhasil menyelamatkan sang putri. Diapukul dengan senjata saktinya si koboi Marlboro Menthol Jauuuuh sekali.
Raja sangat gembira dan kemudian diadakanlah pesta semalam suntuk direstaurant LA Light.
Pada saat makan malam berlangsung Sang Raja menghampiri sang pendekaryang sedang murung. Raja berkata, “Wahai pendekar, Ini bukan basa basi lho,pesta ini diadakan khusus untuk merayakan kemenangan anda,mengapa malahmurung???. Bukankah pendekar pernah bilang, “Asyiknya rame-rame !!??”.Pendekar pun menjawab, “Pria punya selera“.“Lalu apa maumu ? ” tanya sang raja.

SEJARAH MEROKOK

Dari segi bahan , rokok mempunyai beberapa istilah . Yang dimaksud dengan rokok atau sigaret adalah terbuat dari daun tembakau , dan kretek adalah rokok dengan aroma dan rasa cengkeh . Jadi rokok kretek adalah rokok yang dibuat dari daun tembakau dan mempunyai campuran aroma dan rasa cengkeh . Masyarakat Jawa sebagai perokok pertama, juga mengenal istilah rokok putih , sebutan untuk rokok tanpa cengkeh ( Joglosemar , 2003 ) Ada pula istilah rokok klobot yang terbuat dari daun jagung kering yang diisi dengan daun tembakau murni dan cengkeh .Haji Jamhari diyakini sebagai pencipta rokok kretek dan mempopulerkannya pada sekitar tahun 1880 . Rokok kretek buatannya sangat ampuh sebagai obat dengan racikan khas cengkeh dan tembakau . Haji Jamhari meninggal dunia pada tahun 1890 , ketika sejumlah warga Kudus mulai mengikuti jejaknya membuat dan menjual rokok kretek , yang waktu itu masih dibungkus daun jagung kering dan disebut rokok klobot sesuai istilahnya dari dulu sampai sekarang ( Jawa Pos , Kamis Legi, 28 Agustus 2003 , halaman 16 ). Adalah M . Nitisemito yang juga dipercaya sebagai penemu dari rokok kretek ( Joglo Semar , 2003 ) M Nitisemito berasal dari Kudus , sekitar 50 km arah timur Semarang , Jawa Tengah . Sekitar tahun 1906 , Nitisemito menderita batuk dan asma yang tak kunjung sembuh . Dikarenakan keputusasaan dalam menghadapi sakitnya , ia mencampur tembakau dicampur dengan cengkeh yang telah digiling dan dibungkus dengan daun jagung kering yang kemudian disebutnya sebagai rokok klobot . Nitisemito pun merasa sehat setelah merokok klobot tersebut dan bermaksud menularkan kebiasaannya tersebut secara luas kepada masyarakat .Terlepas dari siapa yang menemukan rokok kretek untuk pertamakalinya , M Nitisemito adalah orang pertama yang memperdagangkan rokok kretek dengan kemasan dan diberi merek . Sebelumnya , Nitisemito hanyalah seorang priyayi yang senang merokok klobot sekaligus sebagai pedagang tembakau . Perkenalannya dengan dunia usaha rokok berawal dari pertemuannya dengan Nasilah , yang seorang pembuat dan penjual rokok klobot . Para pelanggannya adalah para buruh , penjaja , atau pedagang kaki lima dan sais dokar yang ada disekitar rumahnya .Jalinan kerjasama antara Nitisemito dan Nasilah yang kemudian menjadi suami istri inilah merupakan titik balik sejarah industrialisasi rokok kretek di Indonesia . Dibawah bendera perusahaannya , NV Bal Tiga , Nitisemito menjual rokok kretek tersebut dengan merk Bal Tiga yang bermoto : “Djangan Loepa Saja Poenja Nama “( Jawa Pos, Kamis Legi , 28 Agustus 2003 , halaman 16 ). Inilah rokok kretek pertama di Indonesia yang dicetak dengan baik dan menggunakan merk . Namun nasib perusahaan Nitisemito tak semulus perkembangan rokok kretek ciptaannya . Perusahaannya mengalami bangkrut pada tahun 1953 , disebabkan karena ketidak mampuannya bersaing dengan pesaing yang semakin banyak menyusul tumbuh pesatnya industri rokok kretek ( Joglosemar , 2003 )Selain Bal Tiga , tercatat merek lain yang muncul hampir bersamaan di Kudus . Pada tahun 1913 berdirilah perusahaan rokok Goenoeng dan Klapa yang didirikan oleh M Atmowijoyo . Namun M Atmowijoyo tidak mengubah usahanya menjadi sebuah industri seperti halnya yang dilakukan oleh M Nitisemito . Hingga saat ini , perusahaan yang memproduksi merek Goenoeng dan Klapa masih memproduksi rokok klobot yang dibuat dengan tangan dan diikat dengan tali rami ( Jawa Pos , Kamis Legi , 28 Agustus 2003 , halaman 16 )Sejarah juga mencatat sejumlah perusahaan yang mengikuti jejak Nitisemito mendirikan industri rokok . Perusahaan rokok tersebut antara lain Nojorono yang didirikan tahun 1932 . Nojorono dibangun oleh Tjoa Kang Hay dan dua kakaknya yaitu Tan Tjiep Siang dan Tan Kong Ping dengan nama perusahaan Trio . Produk-produk yang dihasilkan antara lain adalah Astrokoro, 555, dan Kaki Tiga . Beberapa waktu kemudian Tjoa Kang Hay meninggalkan perusahaan Trio untuk kemudian bekerjasama dengan pengusaha dari Kudus yaitu Ko Djie Siong dan Tan Djing Dhay untuk mendirikan perusahaan Nojorono . Produk yang masih terkenal sampai saat ini adalah Minak Djinggo ( Jawa Pos , Kamis Legi , 28 Agustus 2003, halaman 16 )Perkembangan pabrik rokok kretek pun lebih banyak berkembang di pulau Jawa . Tercatat beberapa pabrik rokok besar di pulau Jawa misalnya Djambu Bol yang didirikan tahun 1937 oleh Haji Roesjdi Ma’roef , Sukun , Jarum di Jawa Tengah serta Bentoel , Gudang Garam , dan Sampurna di Jawa Timur termasuk beberapa pabrik kecil lainnya misalnya Menara di Solo , Retjo Pentoeng di Kediri , atau Pompa di Semarang ( Kompas , 29 September 2000 ) Hal ini menunjukkan bahwa rokok merupakan lahan usaha yang berkembang pesat dan menjanjikan dalam bidang perekonomian , baik bagi pengusaha , maupun bagi pemerintah dengan pendapatan dari pajaknya .

HATI YANG PERIH

Kemarin saat jiwaku sebatang pohon tua
dan kukuh
Akar-akarnya menghujan ke bumi
Cabang-cabangnya mencengkeram ke arah
Yang tak terhingga
Nyanyian pun berbalik meratap dan
Menjelma
Tenanglah hatiku


Angkasa tak mendengarkanku
Tenanglah hatiku
Karena hantu-hantu malam
Takkan menghiraukan bisikan-bisikan
Rahasiamu
Tenanglah hatiku


Fajar telah tiba
Maka bicaralah kalau kau masih bersamaku
Lihatlah hatiku
Bantulah diriku tuk lepaskan nyanyian yang
Menyakitkan hatiku


Bangkitlah hatiku
Karena malam telah lewat
Dan ketakutan-ketakutan malam telah lenyap
Bersama mimpi-mimpi hitam
Bangkitlah hatiku

Lantangkanlah suaramu dalam nyanyianku
Karena dia yang akan menyatuhkan fajar
Nyanyianku
Hanya seuntai nyanyian sedih
Yang ingin melihat penderitaanku

BUNDA

Kubuka album biru
Penuh debu & kusam
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda


Pikirku melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku


Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang
Nada nada yang indah
Selalu terurai darinya


Tangisan nakal dari bibirnya
Takkan jadi deritanya
Tanggan halus & suci
Telah menoda tubuh ini


Jiwa raga & seluruh hidupnya
Rela dia berikan


Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang
Ooo.....Bunda ada & tiada
Diriku kan selalu ada didalam hatiku

REMAJA & ROKOK

Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok, perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Hal ini dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah, kantor, angkutan umum maupun di jalan-jalan. Hampir setiap saat dapat disaksikan dan di jumpai orang yang sedang merokok. Bahkan bila orang merokok di sebelah ibu yang sedang menggendong bayi sekalipun orang tersebut tetap tenang menghembuskan asap rokoknya dan biasanya orang-orang yang ada disekelilingnya seringkali tidak perduli.
Hal yang memprihatinkan adalah usia mulai merokok yang setiap tahun semakin muda. Bila dulu orang mulai berani merokok biasanya mulai SMP maka sekarang dapat dijumpai anak-anak SD kelas 5 sudah mulai banyak yang merokok secara diam-diam.

Minggu, 13 April 2008

HUKUM ROKOK

Rokok terbukti mengandung berbagai-bagai jenis bahan kimia berbahaya, diantaranya ialah nikotin. Menurut pakar atau ahli kimia, telah jelas dibuktikan bahwa nikotin yang terdapat dalam setiap batang rokok atau pada daun tembakau adalah ternyata sejenis kimia memabukkan yang diistilahkan sebagai candu.
Dalam syara pula, setiap yang memabukkan apabila dimakan, diminum, dihisap atau disuntik pada seseorang maka ia di kategorikan sebagai candu atau dadah kerana pengertian atau istilah candu adalah suatu bahan yang telah dikenal pasti bisa memabukkan atau mengandung elemen yang bisa memabukkan. Dalam mengklasifikasikan hukum candu atau bahan yang memabukkan, jumhur ulama fikah yang berpegang kepada syara (al-Quran dan al- Hadith) sepakat menghukumkan atau memfatwakannya sebagai benda "Haram untuk dimakan atau diminum malah wajib dijauhi atau ditinggalkan". Pengharaman ini adalah jelas dengan berpandukan kepada hujah-hujah atau nas-nas dari syara sebagaimana yang berikut ini: "Setiap yang memabukkan itu adalah haram" H/R Muslim.
Hadith ini dengan jelas menegaskan bahawa setiap apa sahaja yang memabukkan adalah dihukum haram. Kalimah kullu
(ßõáøõ) di dalam hadith ini bererti "setiap" yang memberi maksud pada umumnya, semua jenis benda atau apa saja benda yang memabukkan adalah haram hukumnya. Hadith ini dikuatkan lagi dengan hadith di bawah ini: "Setiap sesuatu yang memabukkan maka bahan tersebut itu adalah haram". H/R al-Bukhari, Muslim dan Abu Daud.
Hadith di atas ini pula telah menyatakan dengan cukup terang dan jelas bahwa setiap apa saja yang bisa memabukkan adalah dihukum haram. P
ada hadith ini juga Nabi Muhammad s.a.w menggunakan kalimah kullu (ßõáøõ) ia itu "Setiap apa saja", sama ada berbentuk cair, padat, debu (serbuk) atau gas.

BAHAYA MEROKOK

Racun pada Rokok
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu
kanker paru-paru yang mematikan.
Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.

Efek Racun
Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):
14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
4x menderita kanker esophagus
2x kanker kandung kemih
2x serangan jantung
Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.

Batas Aman
Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama.
TIDAK ADA BATAS AMAN BAGI ORANG YANG TERPAPAR ASAP ROKOK.